Haris Azhar Minta Kasus Delpedro cs Dihentikan hingga Tahanan Mogok Makan

Sejumlah tokoh masyarakat sipil mendatangi Polda Metro Jaya sebagai bentuk aksi solidaritas untuk Delpedro cs. Foto: TAUD
JAKARTA, 17 September 2025 – Haris Azhar bersama koalisi masyarakat sipil menjenguk Delpedro Marhaen dan tersangka provokasi lainnya di Polda Metro Jaya, Rabu (17/9/2025). Mereka juga mendesak pihak kepolisian untuk menghentikan kasus ini dan membebaskan para tersangka.
Haris yang juga merupakan pendiri Lokataru menyebut bahwa penyelidikan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk enam Lembaga Nasional HAM akan membuktikan kebenaran terkait peristiwa yang ada dan mana saja yang harus didalami sebagai kasus tindak pidana.
”Kami mendesak supaya pihak penyidik, pihak kepolisian menghentikan kasusnya, berkoordinasi dengan TGPF yang dibentuk oleh Komnas HAM, LPSK, Komnas Perempuan, dan beberapa komisi lembaga negara atau komisi negara yang lain,” sebut Haris.
Selain itu, kondisi fisik para tahanan turut menjadi sorotan. Delpiero Hegelian, kakak dari Delpedro, menyebut adiknya mengalami penurunan berat badan selama ditahan. “Kondisi Delpedro di dalam untuk fisik dia sehat, tapi ada penurunan berat badan selama dia ditahan kurang lebih dua minggu di dalam Polda Metro Jaya,” ujarnya.
Ia juga menyebut Delpedro tidak diberikan akses untuk menulis. “Dia tidak mendapatkan akses untuk menulis. Sedangkan, dia juga ingin menyelesaikan tesisnya. Jadi, besar harapannya dia bisa menulis di dalam,” tambahnya.
Diketahui juga, Syahdan Husein beserta 16 tahanan lain melakukan aksi mogok makan di dalam rutan sebagai bentuk perlawanan dari dalam tahanan Polda Metro Jaya.
Hal tersebut dikemukakan oleh kakaknya, Sizigia Pikhansa. Ia menyebut, aksi mogok makan yang dilakukan adiknya itu dimulai sejak 11 September 2025 dan berlanjut hingga kini. “Ini sebagai bentuk protesnya dia atas penangkapan-penangkapan seluruh aktivis. Dia mengatakan akan mogok makan sampai seluruh tahanan politik dibebaskan,” ujarnya.
Namun, berdasarkan surat yang ditulis oleh Khariq Anhar pada 16 September, aksi mogok makan tersebut membuat kondisi Syahdan semakin memburuk. “Besok hari keenamnya dan kondisinya semakin memburuk, badan kurus, dan kesulitan berjalan, kadang dia pingsan, kami khawatir dirinya akan krisis satu sampai dua hari lagi,” tulisnya dalam surat yang beredar di media sosial.
(Yasyri)















