Polda Metro Jaya Tak Hadir, Sidang Praperadilan Khariq Anhar Ditunda
Abdul Rohim, kuasa hukum Khariq Anhar dari Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD). Foto: Mirza Bagaskara/Pedeo Project
JAKARTA, 13 Oktober 2025 – Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menunda sidang perdana gugatan praperadilan yang diajukan Khariq Anhar. Sebabnya, pihak Polda Metro Jaya selaku termohon tidak hadir dalam sidang tersebut. Hakim memutuskan menunda sidang tersebut hingga Senin (20/10/2025) pekan depan.
Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) selaku kuasa hukum Khariq Anhar mengaku kecewa dengan ketidakhadiran termohon yang berujung pada penundaan sidang tersebut. “Kami sangat kecewa terhadap termohon yang sudah dipanggil namun tidak hadir dalam sidang yang sudah diagendakan,” kata Abdul Rohim Marbun dari TAUD.
Ia menilai penundaan sidang berpotensi menggugurkan hak pemohon dalam menempuh jalur praperadilan. “Apabila ditunda hingga minggu depan, ini akan berpotensi menggugurkan hak pemohon untuk mengajukan praperadilan mengingat potensi masuk ke dalam pokok perkara yang bisa terjadi dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Dalam persidangan, hakim Sulistyo Muhammad Dwi Putro tidak menjelaskan alasan ketidakhadiran termohon. “Hakim hanya menyampaikan telah memanggil secara patut dan layak pada termohon, tidak dijelaskan alasannya,” jelas Rohim.
Hakim tunggal praperadilan Sulistyo di PN Jakarta Selatan. Foto: Mirza Bagaskara/Pedeo Project
Meskipun begitu, hakim Sulistyo menyampaikan apabila pada sidang berikutnya termohon tidak juga hadir, sidang pemeriksaan praperadilan akan tetap dilanjutkan.
Melalui TAUD, Khariq mengajukan dua permohonan praperadilan. Pertama terkait sah atau tidaknya penetapan tersangka (131/Pid. Pra/2025/PN JKT.SEL) dengan termohon Kepala Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya Asep Edi Suheri.
Kemudian yang kedua terkait sah atau tidaknya penetapan tersangka (128/Pid. Pra/2025/PN JKT.SEL) dengan termohon Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya.
Selain Khariq, ketiga aktivis lainnya yakni Delpedro Marhaen, Muzaffar Salim, serta Syahdan Husein juga telah mengajukan gugatan praperadilan melalui TAUD. Sidang ketiganya dijadwalkan pada Jumat (17/10) mendatang.
